Kenapa Ranitidine ditarik BPOM ?
Beberapa waktu lalu, sempat ramai
permasalahn tentang ditariknya obat ranitidine oleh BPOM. BPOM melalui surat
edaran nya sudah menjelaskan bahwa ada beberapa alasan kenapa oabt tersebut
harus ditarik, salah satunya adalah karena pada tanggal 13 September 2019, US
FDA dan FMA mengeluarkan perinagatan tentang adanya temuan cemaran NDMA dalam
jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan aktif
ranitidin, dimana NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk
secara alami.
Ranitidine merupakan obat yang
biasanya digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan usus. Ranitidine termasuk
golongan H2 Bloker, dimana mekanisme kerja nya adalah menghambat sekresi asam
lambung. Obat-obat yang termasuk golongan ini menempati reseptor histamine H2
secara selektif di permukaan sel-sel parietal sehingga sekresi asam lambung dan
pepsin sangat di kurangi.
Daya menghambat senyawa furan ini
terhadap sekresi asam lebih kuat daripada simetidin. Tidak merintangi
perombakan oksidatif dari obat-obat lain sehingga tidak megakibatkan interaksi
yang tidak diinginkan.
Obat-obat dari golongan ini (
termasuk ranitidine) tidak boleh digunakan untuk ibu hamil dan menyusui, karena
dapat melintasi plasenta dan mencapai air susu.
Pada tanggal 17 September 2019, BPOM
menerbitkan surat tentang kehati-hatian terkait penggunaan obat ranitidine.
Saat ini penggunaan ranitidine dihentikan dan pendistribusian nya ditarik.
Karena secara alamiah ranitidine mengandung zat NDMA, diketahui zat tersebut
bersifat karsinogenik ( bisa menyebabkan kanker).
NDMA atau Nitrosodimethylamine
banyak digunakan terutama dalam penelitian laboratorium untuk menginduksi tumor
pada hewan percobaan. Zat ini dapat terbentuk selama memasak makanan, terutama
daging dan ikan yang diawetkan, yang mengandung natrium nitrit sebagai pengawet,
tetapi juga ditemukan dalam beberapa sayuran, keju, minuman beralkohol dan
buah-buahan, dan sebagai kontaminan dalam produk karet.
NMDA dapat muncul tiba-tiba dari berbagai bahan baku
industri melalui beberapa reaksi kimia seperti yang melibatkan alkilamina dengan
nitrogen oksida, asam nitrat atau garam nitrit. Sumber industri potensial
termasuk produk sampingan dari penyamakan kulit, pabrik pestisida, pabrik karet
dan ban, situs pembuatan dan penggunaan alkilamin, fasilitas pengolahan ikan,
pabrik pengecoran dan pewarna. NDMA juga merupakan produk sampingan yang tidak
disengaja dari klorinasi air limbah dan air minum di pabrik pengolahan yang
menggunakan kloramin untuk
desinfeksi
(NCBI).
Rute oral merupakan jalur utama paparan NDMA
terhadap manusia (EPA, 2014). Paparan berlebih (overexposure) NDMA dapat menyebabkan
kerusakan hati pada manusia. Gejala overexposure NDMA yang mungkin terjadi
antara lain adalah sakit kepala, demam, mual, penyakit kuning, muntah, nyeri
bagian perut, pembengkakan hati, penurunan fungsi hati, ginjal, dan paru-paru,
serta pusing. Dalam studi hewan dari berbagai spesies termasuk tikus dan tikus,
paparan NDMA telah menyebabkan tumor terutama hati, saluran pernapasan, ginjal
dan pembuluh
darah
(DHHS 2011; IARC 1998).
Karena alasan itulah, BPOM menarik
peredaran obat ranitidine. Lalu adakah solusi untuk yang sedang terapi
menggunakan ranitidine ?
Untuk permasalahan tukak lambung dan
usus, sebenarnya masih banyak pilihan obat selain ranitidine. Untuk saat ini,
terapi ranitidine bisa diganti terlebih dahulu dengan golongan-golongan lain
seperti :
1. Golongan
Antasida
2. Golongan
H2 Bloker selain ranitidine ( Cimetidine,Famotidine, Roksatidine, Nizatadine).
3. Golongan
penghambat pompa – proton (PPP) ( Omeprazole, Lansoprazole).
Atau
untuk lebih jelas nya bisa di konsultasikan langsung dengan dokter dan
apoteker, terkait penggunaan obat-obat tersebut.
Semoga
bermanfaat.
Sumber
:
Drs.
Tan Hoan Tjay & Drs.Kirana Rahardja. Obat-obat
penting. 2015. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Safira
anisa. 2019. Mengenal NDMA dan NDEA,
Dalang dibalik Penarikan Obat Antihipertensi ARB. Majalah Farmasetika, 4
(1) 2019, 1-5. e-ISSN : 2686-2506.
World
Health Organization.Guidelines for Drinking-Water Quality, 3rd edition
including 1st and 2nd addenda, 2008. N-Nitrosodimethylamine
(NDMA).
Comments
Post a Comment